Perbedaan antara Tes, Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi

Perbedaan antara Tes, Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi

 

Ilustrasi Pembelajaran (dok. pribadi)

Sesuai komitmen saya mempunyai blog baru agar saya bisa menulis tiap hari, maka hal itu berusaha saya wujudkan. Kemarin adalah pertama kalinya saya membuat artikel di blog ini, dan dan ini hari kedua saya membuat artikel. Dengan kata lain ini adalah artikel kedua saya. Pada artikel kedua ini saya ingin membahas tema tentang perbedaan tes, pengukuran, asesmen,dan evaluasi. Masih banyak yang bingung mengenai perbedaan 4 istilah tersebut.

Pengertian tes adalah : seperangkat soal atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan kognitif siswa. Dengan kata lain tes adalah seperangkat pertanyaan yang memerlukan jawaban benar atau salah. Yang termasuk ke dalam kelompok tes adalah tes objektif atau biasa kita kenal tes pilihan ganda, dan tes uraian. Sedangkan yang termasuk kelompok bukan tes (non tes) antara lain adalah pedoman pengamatan, skala rating, skala sikap, dan pedoman wawancara.



Sekarang kita bahas lebih lanjut mengenai pengertian dan perbedaan pengukuran, asesmen dan evaluasi.

Pengukuran adalah kegiatan penentuan angka dari suatu objek yang diukur. Sebagai ilustrasi, seorang guru yang memberikan tes kepada siswanya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran dengan cara memberi skor pada hasil tes para siswanya. Namun angka yang merupakan hasil dari pengukuran itu belum mempunyai makna, asesmen lah nanti yang akan memberikan makna pada angka-angka tersebut.

Pemberian skor atau penentuan angka ini merupakan suatu upaya untuk menggambarkan karakteristik suatu objek. Untuk dapat menghasilkan angka (yang merupakan hasil pengukuran) maka diperlukan alat ukur.

Dalam melakukan pengukuran kita harus berupaya agar kesalahan pengukurannya sekecil mungkin. Untuk itu diperlukan alat ukur yang dapat menghasilkan hasil pengukuran yang valid dan reliabel. Jika dalam melakukan pengukuran kita banyak melakukan kesalahan maka hasil pengukurannya tidak dapat menggambarkan skor yang sebenarnya dari objek yang kita ukur.

Asesmen adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil belajar siswa dan perkembangan belajar siswa. Dengan kata lain asesmen adalah kegiatan lanjutan dari pengukuran. Agar memudahkan pemahaman kita, mari kita cermati ilustrasi berikut ini. Pak Tono adalah seorang guru SD, pada suatu hari pak Tono memberikan tes kepada para siswanya. Setelah selesai tes, Pak Tono pun memeriksa hasil tes nya. Skornya bervariasi, ada yang mendapat 100, 90, 75, bahkan ada yang mendapatkan 30. Nah angka-angka tersebut adalah skor hasil tes siswa Pak Tono, tapi baru berupa angka belum memberikan makna apapun. Untuk dapat makna dari hasil tes tersebut Pak Tono harus melakukan asesmen. Setelah melakukan asesmen Pak Tono mengetahui bahwa siswa yang berada di atas KKM baru separuh dari jumlah seluruh siswanya.

Sedangkan pengertian evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan mulai dari perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru manajemen pendidikan, dan sebagainya. Evaluasi juga bisa dilakukan untuk menilai keberhasilan sebuah metode atau proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada suatu waktu.

Jika kita bicara asesmen dan evaluasi dalam pembelajaran maka lingkup asesmen hanya pada individu siswa dalam kelas sedangkan lingkup evaluasi adalah seluruh komponen dalam program pembelajaran tersebut.

Kedudukan Tes, Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi

Lalu dimana kedudukan penilaian terhadap 4 istilah di atas (tes, pengukuran, asesmen dan evaluasi) ? Dalam dunia pendidikan memang terdapat dua pengertian tentang penilaian yaitu penilaian dalam arti asesmen dan penilaian dalam arti evaluasi. Penilaian dalam arti asesmen merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh informasi pencapaian hasil belajar dan kemajuan belajar siswa serta mengefektifkan Penggunaan informasi tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan. Dedangkan penilaian dalam arti evaluasi merupakan suatu kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan suatu sistem pendidikan secara keseluruhan. Jadi, istilah penilaian bisa bermakna “asesmen” dan juga bisa bermakna “evaluasi”.

Sekarang mari kita bahas perbedaan antara tes, pengukuran, asesmen dan evaluasi. Mari cermati ilustrasi berikut ini. Pak Rudi adalah seorang guru matematika. Setiap selesai pembelajaran matematika Pak Rudi selalu memberikan tes kepada siswa-siswi nya. Tes adalah alat ukur untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap pembelajaran matematika yang diajarkan oleh Pak Rudi. Setelah selesai tes Pak Rudi memeriksa hasil tes tersebut dan memberikan skor terhadap hasil tes. Skor-skor Inilah yang disebut sebagai hasil pengukuran. Setelah beberapa kali tes maka akan terkumpul data data hasil pengukuran. Kumpulan data tersebut bisa dianalisis untuk menarik kesimpulan tentang perkembangan belajar matematika siswa. Kegiatan Inilah yang disebut dengan asesmen.

Jadi untuk melakukan asesmen Pak Rudi memerlukan alat ukur yaitu tes, hasil pengukuran, dan penyimpulan dari data-data hasil pengukuran. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh Pak Rudi adalah melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran, untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Rudi sudah bagus atau masih perlu banyak perbaikan. Untuk bisa melakukan evaluasi tersebut tentu pak Rudi butuh tiga komponen sebelumnya yaitu tes, pengukuran, dan asesmen.

Sampai disini sudah paham mengenai perbedaan tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi? Untuk lebih memahami lagi, mari cermati gambar dibawah ini:

Perbedaan Tes, Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi (dok. pribadi, difoto dari modul Evaluasi UT)

Demikianlah tulisan saya kali ini mengenai perbedaan tes, pengukuran, asesmen,dan evaluasi. Semoga bermanfaat. Dimohon masukan dan kritikannya terhadap tulisan saya ini pada kolom komentar di bawah. Terima kasih.

Catatan: referensi dari modul Evaluasi Pembelajaran UT dengan beberapa perubahan.

Update: Artikel ini ada lanjutannya. Silakan menyimak lanjutan dari artikel ini dengan cara klik disini.

9 Comments

  1. Artinya semuanya masih dlm satu rangkaian kan?
    Tes, kemudian diukur, kemudian assesmen, dan baru evaluasi secara menyeluruh?

Leave a Reply to Kang Ferdi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *