Misteri Toilet Rest Area Purwakarta & Perjalanan ke Borneo

Misteri Toilet Rest Area Purwakarta & Perjalanan ke Borneo

Melakukan perjalanan jauh memang membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang. Agar di perjalanan tidak menemui hambatan.

Alhamdulillah Ini yang saya rasakan ketika melakukan perjalanan panjang menuju Pulau Borneo. Pada tanggal 25 dan 26 Agustus 2018 saya diundang ke Kabupaten Kutai Timur provinsi Kalimantan Timur untuk mengisi workshop SAGUDISTRO (Satu Guru Satu Digital Storytelling).

Saya mulai meninggalkan rumah dari tanggal 23 Agustus yaitu pada hari Kamis. Saat itu sore pukul 17.00. Saya dijemput oleh mobil travel menuju Jakarta.

Ketika mobil travel itu datang saya kaget, karena ternyata di dalam sudah penuh sesak. Saya bertanya kepada sopir kenapa penuh sekali mobil ini. Sopir menjawab bahwa saat ini musim lebaran sehingga wajar jika penuh. Oh iya ini kan H + 1 Idul Adha.

Akhirnya saya duduk berempat di kursi bagian tengah mobil Panther berwarna hitam. Sangat tidak nyaman memang, karena sulit untuk bergerak. singkat cerita mobil pun meluncur memasuki tol cipali.

Memasuki daerah Purwakarta mobil masuk rest area untuk mengisi bahan bakar dan para penumpang minta untuk istirahat karena merasa tidak nyaman duduk berdesak-desakan, dan banyak juga di antara penumpang yang ingin ke toilet. Saya pun demikian.

Toilet ber AC di Rest Area Purwakarta. Menjadi misteri bagi saya, kenapa tidak semua toilet umum ber AC juga, pasti seru!

Memasuki Toilet ada hal yang unik yang saya temukan pada toilet tersebut yaitu ternyata toilet itu ber-AC. Seumur-umur baru saya menemukan ada toilet ber-AC. Ya, ini baru saya temukan di rest area tol cipali tepatnya di wilayah Purwakarta. Menjadi misteri bagi saya, kenapa baru di toilet ini saja yang ber AC. Akan sangat enak jika semua toilet umum ber AC, wangi, dan bersih seperti toilet di rest area Purwakarta ini hehehe

Perjalanan pun dilanjutkan menuju Jakarta. Selayaknya mobil travel maka penumpang diantar satu persatu menuju tempat tujuan. Penumpang pertama yang diantar itu berlokasi di sekitar Bantar Gebang Bekasi. Tepatnya ke penampungan TKI di Jabung. Ada dua penumpang yang turun di sana, ternyata mereka mau mendaftar untuk menjadi TKI di luar negeri.

Waktu itu Jam menunjukkan pukul 22.00. Penumpang ketiga yang akan diantar adalah ke Pondok Ungu. Ternyata jaraknya sangat jauh. Lebih dari pukul 23.00 baru sampai di tempat tujuan.

Yang lebih parah adalah mengantarkan penumpang yang keempat. Bagaimana tidak bisa dibilang parah karena karena salah masuk ke pelabuhan Jakarta international Container Terminal (JICT). Padahal seharusnya masuk ke pelabuhan Pelindo. Saya ngeri melihat mobil-mobil yang besar di JICT sedangkan mobil yang kami tumpangi hanyalah mobil kecil.

Benar-benar perjalanan yang melelahkan karena baru menurunkan penumpang keempat itu sudah lewat jam 24. 00. Tibalah Giliran saya diantar menuju ke Sunter ya itu rumah kakak saya. Tapi sebelumnya menjemput penumpang dulu di sekitar SMPN 55 Jakarta.

Bersambung dulu ya….

Yang mau tahu lebih banyak tentang SAGUDISTRO, bisa dibaca:

Premanisme dan TOC SAGUDISTRO Hari Pertama

Keseruan TOC SAGUDISTRO Hari Kedua & Beberapa Hasil Karya Peserta

Keseruan TOC SAGUDISTRO Hari Kedua & Beberapa Hasil Karya Peserta

Keseruan TOC SAGUDISTRO Hari Kedua & Beberapa Hasil Karya Peserta

Hari kedua TOC SAGUDISTRO lebih seru dari hari pertama. Karena di hari kedua ini masuk ke materi pembuatan Digital Storytelling. Materi pembuatan Digital Storytelling meliputi:

  • Cara Menentukan Topik Digital Storytelling
  • 6 Tips Menulis Naskah yang Dahsyat
  • Cara Mencari Gambar yang Bebas Copyright
  • Cara Membuat Storyboard
  • Cara Mencari Musik Berkualitas dan Bebas Copyright
  • Cara Merekam Narasi Audio
  • Cara Edit Narasi Audio
  • Cara menggabungkan dan mengedit gambar, musik, dan narasi menjadi Digital Storytelling yang utuh.

Logo SAGUDISTRO

Peserta yang berjumlah kurang lebih 22 orang sangat antusias mengikuti jalannya TOC SAGUDISTRO hari kedua ini, dari pagi sampai menjelang maghrib, hari minggu tanggal 1 April 2018.

TOC SAGUDISTRO hari Kedua
TOC SAGUDISTRO hari kedua

Reportase Kegiatan Training of Coach (TOC) SAGUDISTRO

SAGUDISTRO sebagai salah satu kanal pelatihan Ikatan Guru Indonesia (IGI) menggelar kegiatan training of coach untuk mempersiapkan para pelatih yang akan disebar ke seluruh Indonesia dalam meningkatkan berbagai kompetensi guru untuk mencapai mutu pendidikan yang lebih baik. Selain mempersiapkan para pelatih yang profesional di bidang Digital Storytelling, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan berbagai inovasi dan kreatifitas dalam mengembangkan Digital Storytelling sehingga dapat membantu proses pembelajaran siswa didalam kelas, ungkap Ferdiansyah Syaiful Hijrah, Founder Kanal SAGUDISTRO.

Sabtu 31 Maret 2018, Satu Guru Satu Digital Storytelling menggelar TOC yang bertempat di Balai Diklat Keagamaan Surabaya ( Jalan Ketintang Madya No. 92 –Surabaya). Pelatihan TOC ini, mempersiapkan 36 Pelatih yang hadir dari beberapa kota besar di Indonesia, dengan harapan kelak para peserta pelatih SAGUDISTRO dapat terus berkembang dan menyebarluaskan Digital Storytelling ini ke berbagai pelosok di Indonesia.

Pelatihan TOC SAGUDISTRO dibuka langsung oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya Dr. H. Muchammad Toha, M.Si, Beliau sangat antusias dalam menyambut kegiatan ini dikarenakan beliau juga merupakan Guru yang sangat senang menyampaikan cerita, ujarnya. Selain beliau, hadir pula Ketua IGI Wilayah Surabaya Bunda Cicik Sriwulandari yang memberikan semangat serta motivasi kepada kami untuk menjadi pelatih-pelatih yang profesional untuk terus mengembangkan Kanal SAGUDISTRO ini.

Materi yang dipersiapkan dalam kegiatan TOC SAGUDISTRO merupakan bebagai materi Digital Storytelling yang akan disampaikan langsung oleh berbagai pakar  di bidangnya. Ferdiansyah Syaiful Hijrah atau yang akrab disapa Kang Ferdi sebagai Founder SAGUDISTRO turun langsung untuk memberikan materi mengenai pembuatan Digital Storytelling yang sebelumnya sudah diperkuat dengan berbagai keterampilan Story Telling yang disampaikan Bunda Heppy Prasetyo Aju sebagai Master Trainer SAGUDISTRO. Dalam kegiatan pelatihan ini seluruh peserta yang akan dilatih menjadi pelatih profesional menyiapkan berbagai bahan dan alat seperti laptop, modem, dan lain sebagainya.

Dalam pelatihan ini pula, Ferdiansyah Syaiful Hijrah sebagai Founder SAGUDISTRO menyampaikan dalam sebuah kajiannya ditemukan bahwasanya bercerita itu merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan. Hal tersebut sejalan dengan Jennifer Aaker dari Stanford University yang juga menyatakan bahwa suatu materi yang disampaikan melalui bercerita itu 22 kali lebih kuat dibandingkan dengan data dan angka. Selain itu dalam kajian yang lain ditemukan pada abad 14 tahun silam, bahwasanya firman Allah SWT didalam Al-Quran banyak disampaikan melalui bercerita. Sehingga bercerita memang harus menjadi aktifitas yang penting dilakukan kita semua.

Masih lanjut Kang Ferdi menyatakan, walau pada awalnya Digital Storytelling ini saya ketahui melalui online course di University of Houston, USA. Saya berfikir ini sangat penting dilakukan di Indonesia, karena masih banyak guru yang belum terbiasa ataupun jarang melakukan kegiatan bercerita pada siswa dengan berbagai jenis alasan yang beragam diantaranya, malu, tidak bisa, suaranya pas-pas an, dan lain sebagainya.

Materi Digital Storytelling terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia baik dari segi konten ataupun software yang digunakan, hal tersebut menjadi penting karena kondisi USA tentu berbeda dengan Indonesia. Ferdiansyah pun sebagai founder SAGUDISTRO mengungkapkan impian terbesarnya terhadap guru dan siswa agar kelak bisa bersama-sama membuat Digital Storytelling sehingga akan membantu dan memperkuat value (nilai), karakter diri, memori, dan hati. Melalui berbagai materi pelajaran yang dibalut sentuhan Digital Story Telling.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini, tentu disambut dengan baik oleh seluruh peserta TOC SAGUDISTRO, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bu Fitri seorang Guru SMA Negeri 17 Surabaya, “Saya sangat bersyukur bisa mengikuti TOC ini, selain menambah pengetahuan baru saya semakin percaya diri untuk membuat bahan ajar dalam membantu para siswa agar lebih mudah memahami berbagai konten pelajaran terutama dalam pelajaran bahasa inggris yang saya ampu”.

Semoga Kedepan Kanal SAGUDISTRO, dapat terus Sharing And Growing Together bersama seluruh Ikatan Guru Indonesia (IGI) di seluruh wilayah di Indonesia dan kami siap menghadirkan para pelatih yang akan membantu seluruh guru dalam membangun pendidikan melalui Satu Guru Satu Digital Storytelling.

Untuk mengetahui karya-karya Digital Storytelling, para pembaca dapat menontonnya di Channel resmi SAGUDISTRO di YouTube yang beralamat di: http://bit.ly/SAGUDISTRO

Beberapa Hasil Karya Peserta

Premanisme dan TOC SAGUDISTRO Hari Pertama

Premanisme dan TOC SAGUDISTRO Hari Pertama

Premanisme itu Masih Ada

Tiba di Stasiun Pasar Turi jam 18.30. Saya sudah pesan Taxi Online semenjak kereta api belum berhenti total.

Di Atas Argo Bromo Anggrek Menuju Surabaya
Di Atas Argo Bromo Anggrek Menuju Surabaya

“Pak, bisa masuk parkiran tidak?” chat saya ke pengemudi taxi online. “Seolah Bapak keluarga saya.”

Ting, balasan muncul, “Maaf tidak bisa Pak, banyak premannya, suka merusak,” jawab sang pengemudi, “Bapak ke SPBU saja ya, dari pintu keluar stasiun tinnggal belok kanan.”

Maka berjalanlah saya. Jaraknya lumayan jauh juga, hitungan saya sekitar 500 meteran. Lalu naiklah Kami ngobrol banyak selama perjalanan. Diantaranya “kesepakatan” antara pengemudi taksi online dengan pengemudi taksi konvensional plus para preman bahwasanya taksi online mengantar penumpang sampai ke dalam, tapi tidak boleh menjemput ke dalam. Jadi ngantar boleh, jemput yang tidak boleh. Jadi ingat percakapan saya dengan pengemudi taksi online yang mengantar saya dari rumah di Majalengka menuju Stasiun KA Cirebon. Percakapannya bisa dicek disini: https://www.kangferdi.com/2018/03/3799/

Tibalah saya di tempat tujuan pada pukul 19.30, yaitu Balai Diklat Keagamaan Surabaya. Tempatnya luas, gedungnya banyak, dari Gedung A sampai gedung K.  Wow.

Balai Diklat Keagamaan Surabaya
Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Saya datang ke Surabaya untuk mengisi TOC (Training of Coach) SAGUDISTRO. Saya adalah founder nya. TOC ini bertujuan mencetak para Coach yang akan siap melatihkan Digital Storytelling di seluruh Indonesia.

TOC SAGUDISTRO

Sabtu pagi, 31 Maret 2018, peserta dari seluruh Indonesia siap mengikuti TOC SAGUDISTRO. Dibuka oleh Kepala Balai Diklat Kegamaan, Pak Dr. M. Toha yang memberi sambutan cukup panjang namun renyah dan penuh guyon.

Yuk simak keseruan TOC SAGUDISTRO hari pertama

TOC SAGUDISTRO hari pertama TOC SAGUDISTRO hari pertama TOC SAGUDISTRO hari pertama TOC SAGUDISTRO hari pertama TOC SAGUDISTRO hari pertama TOC SAGUDISTRO hari pertama

OPEN RECRUITMENT TRAINER SAGUDISTRO

OPEN RECRUITMENT TRAINER SAGUDISTRO

Logo SAGUDISTRO

OPEN RECRUITMENT TRAINER SAGUDISTRO

Tahukah Anda kedahsyatan bercerita?

Menurut Profesor Jennifer Aaker dari Stanford University, cerita mampu diingat 22 kali lebih kuat dibandingkan data dan angka. Wow 22 kali.

Itulah sebabnya di kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur’an banyak gaya penyampaian dengan cara bercerita (storytelling).

Misalnya ketika menggambarkan pertarungan Nabi Musa dengan para penyihir. Allah SWT tidak menyampaikan nya dengan data dan angka. Misalnya: jumlah penyihir yang mengepung Nabi Musa ada 30 orang, tempatnya di pelataran istana Fir’aun. Tidak seperti itu. Tapi kejadian itu di Al-Qur’an disampaikan dengan gaya bercerita. Sehingga kita bisa merasakan apa yang Nabi Musa rasakan waktu itu. Kita juga bisa merasakan seperti apa suasana saat itu, pergolakan batin yang terjadi, dsb. Dan yang lebih penting, itu tertanam kuat di memori kita.

Itulah dahsyatnya bercerita (storytelling).

Bisa dibayangkan jika ini kita terapkan pada pembelajaran yang kita lakukan di kelas. Apapun mata pelajaran nya. Bisa dibayangkan betapa menghujamnya di memori siswa kita.

Namun tidak semua guru pandai bercerita di depan siswanya. Yang terbiasa mengajar dengan cara menyampaikan data dan angka tentu akan kesulitan ketika mencoba bercerita.

Maka solusinya adalah membuat cerita digital (Digital Storytelling), yang bisa dibuat di rumah. Atau bisa juga memanfaatkan Digital Storytelling yang dibuat oleh guru2 lain se Indonesia. Tinggal cari yang topik nya sesuai dengan materi yang akan kita ajarkan di kelas.

Itulah cita2 besar dibalik didirikannya SAGUDISTRO (Satu Guru Satu Digital Storytelling). Yaitu setiap guru mampu membuat Digital Storytelling yang akan ditampilkan di kelasnya sebelum pelajaran dimulai dengan durasi 3-5 menit, yang akan merangsang ketertarikan siswa terhadap pelajaran dan membantu menanamkan pelajaran ke dalam memori siswa lebih dalam.

Mari bergabung menjadi Trainer SAGUDISTRO dengan cara klik tautan di bawah ini:
https://chat.whatsapp.com/55SZArhdcoY216nD47mREt

Ferdiansyah Syaiful Hijrah
Pendiri SAGUDISTRO